Persiapan Menjelang Romadhon


Romadhon

Dikirim oleh Kontributor

Sungguh begitu cepatnya hari berlalu, Bulan Romadhon, bulan yang ditunggu-tunggu kaum muslimin dimanapun berada, akan datang sebentar lagi. Semoga saja Alloh Ta'ala mengizinkan kita untuk sampai pada bulan tersebut dan mempunyai waktu yang sangat luas dan lapang untuk memanfaatkannya. wallahu a'lam.

Pada artikel ini, kita akan mencoba sedikit mengingat kembali Tata Cara Berpuasa yang sesuai dengan syariat Islam. Kami yakin, antum para pembaca tentu ada yang masih ingat atau sangat ingat sekali, apalagi bagi yang selalu melaksanakan puasa sunnah. Namun tiada salahnya kita melakukan pembelajaran kembali, Siapa tahu ada yang lupa, khilaf atau memang kita tidak tahu sama sekali.

Ikhwah fillah yang di muliakan Alloh Ta'ala
Setiap kita melakukan suatu amalan, mesti ada yang namanya tatacara. Begitu juga dengan puasa. Rasulullah telah mengajarkan kepada kita bagaimana tatacara orang yang berpuasa. Mulai dari awal sampai akhir kita berbuka puasa.

Berikut ini beberapa tata cara yang diajarkan oleh Rasululloh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam diantaranya ialah:

Pertama : Niat

Sebelum memulai puasa kita harus menetapkan niat terlebih dahulu di dalam hati bahwa besok akan melaksanakan ibadah puasa. Perlu untuk diketahui, niat sebagaimana yang telah diajarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah didalam hati dan tidak diucapkan. (Permasalahan seperti ini akan kita bahas pada artikel lainnya, InsyAlloh). Untuk puasa ramadhan, harus diniatkan sebelum terbitnya fajar sebagaimana yang disabdakan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam harinya, maka tidak sah puasanya. (HR. Nasai baihaqi, Ibnu Hazm)

Barangsiapa tidak menetapkan niat puasa ebelum terbitnya fajar, maka tidak sah puasanya. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Baihaqi).

Kedua hadits diatas menunjukkan tidak sahnya puasa Ramadhan kecuali diiringi dengan niat sejak malam hari atau sejak sebelum terbit fajar, yaitu dengan meniatkan puasa di salah satu bagian malam. Yang perlu menjadi catatan ialah, bahwasannya niat kita dalam berpuasa itu tidak boleh dilafadzkan dengan lisan. Karena niat itu letaknya di dalm hati. Dan juga hal ini (melafadzkan niat) tidak pernah ada riwayat yang menerangkan bahwa Rasulullah mengajarkan kepada para Shahabatnya untuk melafadzkan niat. Maka dari itu bagi yang melafadzkan niat maka amalannya itu adalah tertolak. Seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'Aliahi wa Sallam melalui riwayat 'Aisyah Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (agama) yang tidak berasal darinya, maka amalan tersebut tertolak. (HR.Bukhari dan Muslim)

Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalan tersebut tertolak.(HR. Muslim).

Kedua : Makan Sahur
Sebelum berpuasa dianjurkan untuk makan sahur sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Bersahurlah kamu sekalian karena sesungguhnya didalam sahur itu terdapat barakah. (Muttafaqun 'Alaih)

Kemudian disunnahkan pula bagi kita bersahur dengan kurma, sabdanya: Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah kurma (HR. Abu dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi).

Kemudian mungkin kita ketika akan sahur terasa sanagan malas sekali untuk menyantap makanan. Akan hal ini Rasulullah shallallahu 'Alaihi wa Sallam menganjurkan untuk tidak meninggalkan makan sahur Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air. (Ibnu Syaibah, Ahmad).

Ketiga : waktu sahur
Menurut nash dan riwayat-riwayat yang ada dapat dipahami bahwa sebaiknya sahur dilaksanakan pada akhir malam menjelang terbit fajar/shubuh ..dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar (Al-Baqarah : 187).

Disunnahkan untuk mengakhirkan sahur sampai mendekati waktu terbit fajar, yang Rasulullah shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengajarkan kira-kira seukuran seseorang yang membaca Qur'an sebanyak lima pulluh ayat. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit, ia berkata Kami makan sahur bersama Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kemudian beliau shalat.. aku tanyakan (kata Anas): Berapa lama jarak antara adzan dan sahur? jawabnya: kiora-kira 50 ayat membaca Al-Qur'an. (Muttafaqun 'Alaih).

Adapun orang yang ketika adzan shubuh berkumandang masih memegang gelas minumannya maka hendaklah dia tunaikan hajatnya sampai selesai. Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: Apabila seseorang dari kalian mendengar suara adzan sedangkan gelas masih berada di tangannya maka janganlah ia letakkan hingga memenuhi hajatnya. (HR. Abu Dawud, Ibnu Jarir, Hakim, Baihaqi dan Ahmad).

Keempat : berbuka puasa
Dianjurkan untuk segera berbuka puasa apabila waktunya sudah tiba, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alihi wa Sallam: Manusia tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. (Muttafaqun 'Alaih)

Disunnahkan berbuka dengan kurma yang hampir matang. Kalau tidak ada maka boleh berbuka dengan kurma yang sudah masak. Kalau tidak ada maka dengan makanan lain yang halal dan kalau tidak ada maka cukup dengan air.
Dan ketika berbuka puasa dianjurkan untuk membaca doa berbuka: "Hilanglah haus dan basahilah urat-urat dan pahalanya pun telah ditetapkan Insya Allah" (Abu dawud, Daruquthny, Al Hakim). Dan disunnahkan untuk berdoa apapun juga kepada Alloh.

Apabila kita diundang untuk berbuka puasa atau diberikan makanan untuk berbuka, maka doakanlah orang yang telah memberikan makanan berbuka untuk kita.

Ya Allah berilah makanan kepada orang yang telah memberiku makanan, berilah minuman kepada orang yang telah memberiku minuman. (HR. Muslim).


ya Allah, ampunilah mereka dan rahmatillah, berilah berkah pada seluruh rizki yang engkau berikan kepada mereka.
(HR. Muslim)

คำสำคัญ (Tags): #romadhon
หมายเลขบันทึก: 127566เขียนเมื่อ 13 กันยายน 2007 10:24 น. ()แก้ไขเมื่อ 5 มิถุนายน 2012 20:50 น. ()สัญญาอนุญาต: จำนวนที่อ่านจำนวนที่อ่าน:


ความเห็น (0)

ไม่มีความเห็น

พบปัญหาการใช้งานกรุณาแจ้ง LINE ID @gotoknow
ClassStart
ระบบจัดการการเรียนการสอนผ่านอินเทอร์เน็ต
ทั้งเว็บทั้งแอปใช้งานฟรี
ClassStart Books
โครงการหนังสือจากคลาสสตาร์ท